seorang siswa melakukan percobaan titrasi untuk menghitung massa ch3cooh
Jawaban 1 mempertanyakan: Seorang siswa melakukan percobaan titrasi asam dan basa untuk menentukan konsentrasi larutan ch3cooh yang dituangkan dalam labu titrasi sebanyak 25 ml. adapun indikator asam basa yang digunakan adalah fenolftalein. warna larutan ch3cooh berubah dari bening menjadi merah muda tepat ketika volume naoh 0,1m sebanyak 20 ml . berapa konsentrasi larutan ch3cooh tersebut? ?
Seorangsiswa melakukan percobaan untuk menyelidiki titik beku larutan CO(NH 2) 2 dan larutan MgSO 4 seperti pada gambar berikut ini. percobaan menunjukkan bahwa titik beku larutan urea adalah -1,86 o C dan titik beku larutan MgSO 4 adalah -3,72 o C. jika M r CO(NH 2 ) 2 = 60, M r MgSO 4 = 120, dan massa jenis air adalah 1 g
Seorangsiswa melakukan titrasi larutan asam asetat (CH₃COOH) dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) menggunakan indikator fenolptalein seperti berikut : Sebanyak 25 mL CH₃COOH dititrasi dengan 20 mL NaOH 1 M. Massa CH₃COOH (Mr = 60 g/mol) yang terdapat dalam cuka dapur tersebut adalah 1,2 gram.
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) -> CaCl 2 (aq) + H 2 O (g) + CO 2 (g) Tentukan pereaksi pembatas. Mol CaCO 3 = Mol HCl = M x V = 0,5 M x 100 mL = 50 mmol = 0,05 mol Sehingga, yang menjadi pereaksi pembatas adalah HCl. Pereaksi pembatas adalah zat yang memiliki paling kecil. Persamaan reaksi: CaCO 3 (s) + 2HCl (aq) -> CaCl 2 (aq) + H 2 O (g) + CO 2 (g)
Berikutlangkah-langkah melakukan percobaan titrasi dengan baik dan benar : Larutan yang akan diteteskan dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang berskala), inilah yang disebut peniter. Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu memakai pipet volume.
Rencontre Celibataire Le Puy En Velay. Jawaban C. 0,12 gram Titrasi adalah cara analisis kimia secara kuantitatif yang dilakukan untuk menentukan konsentrasi dari salah satu reaktan. Titrasi dirumuskan dalam berikut n asam.[Asam].V asam = n basa.[Basa].V basa Dengan n asam = valensi asam [Asam] = konsentrasi asam M V asam = volume asam L/mL n basa = valensi basa [Basa] = konsentrasi basa M V basa = volume basa L/mL CH3COOH adalah asam bervalensi 1 dan NaOH adalah basa bervalensi 1. Dihitung volume NaOH sebagai berikut V NaOH = V1 + V2 + V3/3 V NaOH = 10,5 mL + 10 mL + 9,5 mL/3 V NaOH = 30 mL/3 V NaOH = 10 mL Dihitung mol CH3COOH sebagai berikut n CH3COOH.[CH3COOH].V CH3COOH = n NaOH.[NaOH].V NaOH n CH3COOH = n NaOH.[NaOH].V NaOH CH3COOH = L mol CH3COOH = mol Dihitung massa CH3COOH sebagai berikut mol CH3COOH = mol massa CH3COOH/Mr CH3COOH = mol massa CH3COOH/60 gram/mol = mol massa CH3COOH = 0,12 gram Dengan demikian, massa CH3COOH adalah C. 0,12 gram.
Pengertian TitrasiTitrasi merupakan suatu metode untuk menentukan konsentrasi suatu zat di dalam larutan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui mengetahui konsentrasi larutan asam, maka larutan asam direaksikan dengan larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya. Sebaliknya, untuk mengetahui konsentrasi basa, maka larutan basa tersebut direaksikan dengan larutan asam yang sudah diketahui Titrasi Asam BasaPenambahan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya ke dalam larutan lain dibantu dengan indikator untuk mengetahui titik ekuivalen reaksi titrasi, indicator yang digunakan adalah indicator yang berubah warna pada pH netral atau mendekati netralContoh Indikator Titrasi Asam BasaIndikator yand sering digunakan dalam titrasi adalah fenolftalein. Indikator lainnya adalah metil merah dan bromotimol indikator PP digunakan pada titrasi HCl–NaOH maka pada saat titik setara tercapai yaitu pH = 7, indikator PP belum berubah warna dan akan berubah warna ketika larutan mencapai pH pada keadaan seperti ini, penghentian titrasi titik akhir titrasi dapat dilakuka ketika warna larutan berubah agak merah jambu, adapun titik setara sudah dilampaui. Dengan kata lain, titik akhir titrasi tidak sama dengan titik dalam titrasi HCl–NaOH menggunakan indikator brom timol biru BTB, dimana trayek pH indikator ini adalah 6 kuning dan 8 biru maka pada saat titik setara tercapai pH =7 warna larutan campuran menjadi yang utama dari indikator BTB adalah mengamati warna hijau tepat pada pH = 7 sangat sukar, mungkin lebih atau kurang dari Indikator Titrasi Asam BasaFungsi indikator adalah untuk mengetahui titik akhir titrasi. Jika indikator yang digunakan tepat, maka indikator tersebut akan berubah warnanya pada titik akhir Ekivalen Reaksi TitrasiTitik ekivalen titrasi adalah saat dimana jumlah mol ion H+ dari asam setara dengan jumlah mol ion OH– dari basa. Pada titik ekivalen, larutan bersifat netral atau dengan kata lain sudah terbentuk air dimana asam dan basa tepat habis Akhir TitrasiTitrasi dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat perubahan warna indicator disebut titik akhir Titik Akhir Titrasi Dengan Titik Ekivalen TitrasiTitik akhir titrasi yaitu pada saat indikator berubah warna diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi, yaitu kondisi pada saat larutan asam tepat bereaksi dengan larutan yang digunakan harus tepat sesuai agar titik akhir dan titik ekivalen terjadi saat yang sama atau tepat. Jika indikator yang digunakan berubah warna pada saat titik ekuivalen, maka titik akhir titrasi akan sama dengan titik tetapi, jika perubahan warna indikator terletak pada pH di mana zat penitrasi sedikit berlebih, maka titik akhir titrasi berbeda dengan titik indikator yang dipakai memiliki trayek pH 6 – 8 seperi indikator bromtimol biru BTB, kemungkinan titik akhir titrasi sama dengan titik indikator yang digunakan adalah fenolftalein, pH pada titik akhir titrasi lebih besar dari pH titik ekuivalen sebab pada saat titik ekuivalen tercapai, larutan belum berubah Asam Kuat Oleh Basa KuatTitrasi asam kuat oleh basa kuat pada dasarnya adalah reaksi penetralan asam oleh basa atau sebaliknya. Reaksi asam kuat HCl dan basa kuat NaOH adalah seperti berikutHCl + NaOH → NaCl + H2O atauPersamaan ion bersihnya adalah seperti berikutH+ aq + OH– aq → H2O lKetika campuran berubah warna, itu menunjukkan ion H+ dalam larutan HCl telah dinetralkan seluruhnya oleh ion OH– dari larutan NaOH ditambahkan terus, dalam campuran akan kelebihan ion OH– ditunjukkan oleh warna larutan merah jambu.Contoh Asam Kuat Berbasa Satu Dan Basa Kuat Berasam Satu– Asam kuat berbasa satu dengan basa kuat berasam satu adalah HCI dengan Asam Kuat Berbasa Dua Dan Basa Kuat Berasam Dua– Asam kuat berbasa dua dengan basa kuat berasam dua adalah H2SO4 dengan BaOH Dan AlkalimetriAcidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitatif volumetri berdasarkan reaksi adalah reaksi netralisasi titrasi larutan basa dengan larutan standar adalah reaksi netralisasi titrasi larutan asam dengan larutan standar basa. Jadi, keduanya dibedakan pada larutan Titrasi Asam Kuat Oleh Basa KuatUntuk menyatakan perubahan pH pada saat titrasi digunakan grafik yang disebut kurva titrasi yaitu grafik yang menyatakan hubungan perubahan pH dan jumlah larutan standar yang Kurva Titrasi Asam Kuat Oleh Basa KuatContoh kurva hasil percobaan titrasi larutan asam kuat HCl oleh larutan basa kuat NaOH ditunjukkan pada gambar berikutContoh Kurva Titrasi Asam Kuat Oleh Basa KuatPada gambar ditunjukkan bahwa titik ekivalen titrasi terjadi Ketika pH larutan dalam Erlenmeyer larutan asam adalah 7 dan total jumlah larutan basa yang telah ditembahkan adalah 50 larutan basa dihentikan Ketika terjadi perubahan warna larutan asam dalam labu Erlenmeyer dan keadaan ini disebut sebagai titik akhir awal awal titrasi, penambahan basa menimbulkan perubahan pH yang sangat kecil, namun ketika mendekati titik ekuivalen perubahannya cukup ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada awal titrasi, jumlah ion H+ sangat banyak dalam larutan asam. Sehingga penambahan sedikit ion OH– hanya mampu merubah pH yang Ketika mendekati titik ekuivalen, konsentrasi H+ sudah relatif sedikit, sehingga penambahan sejumlah kecil OH– dapat menimbulkan perubahan pH yang sangat Kurva Titrasi Asam BasaKurva titrasi digunakan untuk memudahkan penentuan titik ekivalen titrasi yang bentuk kurva titrasinya tergantung pada jenis asam dan basa yang Asam Lemah Oleh Basa KuatPenetralan asam lemah oleh basa kuat Contohnya adalah asam lemah CH3COOH 0,1 M dititrasi oleh NaOH 0,1 penetralan CH3COOH oleh NaOH, persamaan ion bersihnya adalah sebagai berikutCH3COOH aq + OH– aq → H2O l + CH3COO– aqContoh Kurva Titrasi Asam Lemah Basa KuatKurva titrasi asam lemah oleh basa kuat ditunjukkan pada gambar berikutContoh Kurva Titrasi Asam Lemah Basa KuatpH awal dan titik ekivalen terjadi pada pH yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan titrasi asam kuat dan basa kuat. Hal ini disebabkan asam lemah CH3COOH menghasilkan ion H+ dalam jumlah yang sedikit atau hanya mengion ekivalen terjadi pada pH 8,72 lebih tinggi dari pH 7 netral. Pada campuran terdapat pula natrium asetat yang bersifat basa lemah yang meningkatkan pH, akibat hidrolisis oleh CH3COO–.Setelah titik ekivalen kedua grafik sama Kembali karena pH hanya bergantung pada ion hidroksida yang ditambahkan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat lebih terbatas, yaitu indikator yang mempunyai trayek pH antara 7 sampai 10. Indikator yang dipakai adalah fenolftaleinTitrasi Basa Lemah Oleh Asam KuatTitrasi basa lemah oleh asam kuat contohnya adalah larutan NH4OH 0,1 M basa lemah dititrasi dengan HCl 0,1 M asam kuat.NH4OH + HCL → NH4Cl + H2OTitrasi basa lemah oleh asam kuat mirip dengan titrasi asam lemah dengan basa kuat, tetapi kurva yang terjadi kebalikannya, cenderung Kurva Titrasi Basa Lemah Oleh Asam KuatKurva titrasi basa lemah oleh basa kuat digambarkan seperti berikutContoh Kurva Titrasi Basa Lemah Oleh Asam KuatPada titrasi basa lemah oleh basa kuat nilai pH turun sedikit demi sedikit, kemudian mengalami penurunan drastis pada pH antara 8 sampai kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen pada saat pH di bawah 7 yaitu pada pH 5,28. Oleh sebab itu, indikator yang paling cocok adalah indikator metil merah. Indikator metil merah memiliki trayek pH = 4,2 – 6,3Alat Bahan Percobaan Titrasi Asam BasaAlat dan bahan untuk percobaan titrasi asam basa adalah sebagai berikutAlat Percobaan Titrasi Asam Basa– Statif– Buret– Erlenmeyer– Tabung reaksi– Gelas ukur– Pipet volumeBahan Percobaan Titrasi Asam Basa– Larutan Asam HCl– Larutan Basa NaOH 0,1 M– Indikator fenoftaleinGambar Alat Dan Bahan Percobaan Titrasi Asam BasaRangkaian alat percobaan yang digunakan dalam titrasi asam basa dapat dilihat pada gambar berikutGambar Alat Dan Bahan Percobaan Titrasi Asam BasaDalam melakukan titrasi, larutan yang dititrasi, disebut titrat dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer biasanya larutan asam, sedangkan larutan pentitrasi, disebut titran biasanya larutan basa dimasukkan ke dalam adalah alat yang digunakan untuk menambahkan larutan standar ke dalam larutan yang akan ditentukan molaritasnya. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui dituangkan dari buret tetes demi tetes ke dalam larutan titrat sampai titik stoikiometri Kerja Titrasi Asam Basa1. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indicator fenolftalein dalam Erlenmeyer. Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu memakai pipet Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL. Larutan yang akan diteteskan dimasukkan ke dalam buret pipa Panjang berskala. Larutan dalam buret disebut Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi dalam erlenmeyer menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai adalah yang perubahan warnanya sekitar titik Tetesi larutan HCl dengan NaOH. Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-lahan melalui kran ke dalam digoyang- goyang sehingga larutan penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap merah muda. Penambahan larutan penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi titik ekuivalen.5. Mencatat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan melihat volume yang berkurang pada buret setelah dilakukan proses Ulangi percobaan hingga diperoleh data yang hampir Titik Akhir TitrasiKurva titrasi dapat dibuat dengan menghitung pH larutan asam/basa pada beberapa titik Titik awal sebelum penambahan asam/ Titik-titik setelah ditambah asam/basa sehingga larutan mengandung garam yang terbentuk dan asam/basa yang Titik ekivalen, yaitu saat larutan hanya mengandung garam, tanpa ada kelebihan asam atau saat kondisi titik ekivalen terjadi, maka berlaku rumus berikutNa x Va = Nb x VbKeteranganNa = normalitas larutan yang dititrasi titranVa = volume titranNb = normalitas larutan yang menitrasi penitranVb = volume penitranN = n x Mn = valensi asam/basaM = molaritas larutanDaerah lewat ekivalen, yaitu larutan yang mengandung garam dan kelebihan asam/ Contoh Soal Menghitung pH Sebelum Setelah Titrasi Asam HCl Basa NaOHSebanyak 25 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Hitung pH larutana. sebelum penambahan NaOHb. setelah penambahan NaOH 25 mLReaksi Ionisasi Asam Klorida HCL Sebelum Titrasii Asam BasaHCL → H+ + Cl–0,1M 0,1MMenentukan Konsentrasi Ion H+ Sebelum Titrasi Asam BasaNilai pH ditentukan oleh jumlah H+ dari HCl. Konsentrasi awal HCl= 0,1 M, maka larutan akan mengandung 0,1 M H+.[H+] = 0,1 Menentukan pH Larutan HCl Sebelum Titrasi Asam BasapH = – log [H+]pH = -log 0,1pH = 1Menentukan Jumlah Larutan NaOH Pada TitrasiJumlah larutan NaOH yang digunakan dalam titrasi dapat dihitung dengan rumus persamaan berikutNa x Va = Nb x Vb atauna x Ma x Va = nb x Mb x Vbna = valensi HCLMa = Konsentrasi HClVa = Volume HCl nb = valensi NaOHMb = Konsentrasik NaOHVb = volume NaOHSehingga jumlah NaOH adalahVb = na x Ma x Va/nb x MbVb = 1 x 0,1 x 25/1 x 0,1Vb = 25 mLMenentukan pH Larutan Setelah Titrasi Jumlah NaOH yang ditambahkan adalah 25 mL sehingga konsentrasi NaOH adalah[NaOH] = 25 ml × 0,1 M = 2,5 asam klorida mula- mula adalah[HCl] = 25 mL × 0,1 M = 2,5 OH– yang ditambahkan bereaksi tepat sama dengan H+, saat [H+] = [OH–]. Pada titik ini dinamakan titik ekuivalen titik ekuivalen, konsentrasi H+ yang terdapat dalam larutan sama dengan reaksi ionisasi air. Jadi, keasaman setelah titrasi adalah pH = Contoh Soal Perhitungan Konsentrasi Asam Sulfat Dengan TitrasiSebanyak 40 mL larutan H2SO4 belum diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein PP. Pada saat volume NaOH tepat 60 mL warna indikator mulai konsentrasi H2SO4 tersebut!Reaksi Asam Sulfat dan Basa Natrium Hidroksida Pada Titrasi Asam BasaReaksi titrasi asam sulfat dan basa natrium hidroksida memenuhi persamaan reaksi kimia berikutH2SO4 aq + 2NaOH aq → Na2SO4 aq + 2H2O aqDiketahuina = 2Ma = ….Va = 40 mlnb = 1Mb = 0,1 MVb = 60 mlIndikator pH = fenolftaleinRumus Menentukan Konsentrasi Asam Sulfat Titrasi Natrium Hidrosida Konsentrasi Asam sulfat dapat dinyatakan dengan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x VbMa = nb x Mb x Vb/na x VaMa = 1 x 0,1 x 60/2 x 40Ma = 0,075 MJadi konsentrasi asam sulfat adalah = 0,075M3. Contoh Soal Perhitungan Molaritas Larutan KOH Titrasi Asam BasaPada larutan 40 mL larutan KOH dititrasi dengan HCI 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein PP. Ternyata dibutuhkan 50 mL HCl 0,1 M. Berapa molaritas larutan KOH dan berapa [OH–]Reaksi Titrasi Asam HCL Dan Basa KOHReaksi asam HCl dan basa KOH memenuhi persamaan reaksi berikutHCl + KOH → KCl + H2ODiketahuina = 1Ma = 0,1 MVa = 50 mlnb = 1Mb = — MVb = 40Indikator pH = fenolftaleinRumus Menentukan Konsentrasi Basa KOH Titrasi Asam HCl Konsentrasi basa KOH dapat dinyatakan dengan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x VbMb = na x Ma x Va/nb x VbMb = 1 x 0,1 x 50/1 x 40Mb = 0,125 Mjadi molaritas KOH adalah 0,125 MReaksi Ionisasi KOH Pada Titrasi Dengan Asam HCL KOH → K+ + OH–0,125M 0,125M[OH–] = 0,125 MJadi konsentrasi ion OH– adalah 0,125 M4. Contoh Soal Perhitungan Hasil Percobaan Titrasi Asam Sulfat Dan Natrium HidroksidaData hasil percobaan titrasi ditunjukkan dalam table berikutContoh Soal Perhitungan Hasil Percobaan Titrasi Asam Sulfat Dan Natrium HidroksidaKonsentrasi NaOH adalah 0,2 M. Hitungan berapa kadar % H2SO4 yang terdapat dalam 20 mL larutan asam sulfat tersebut jika diketahui massa jenisnya 1,8 gam/ = 0,2 MVb = 23,8 + 24 + 24,2/3Vb = 24 mLnb = 1Ma = —Mna = 2Va = 20 mLRumus Menghitung Konsentrasi Asam Sulfat H2SO4Konsentrasi asam sulfat dapat dirumuskan dengan persamaan berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb Ma = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 1 x 0,2 x 24/2 x 20Ma = 0,12 MJadi konsentrasi asam sulfat adalah 0,12 MMenghitung Kadar H2SO4 Dalam Larutan Asam SulfatKadar H2SO4 dalam larutan asam sulfat dapat dinyatakan dengan rumus persamaan berikutmol = m/Mrm = massa H2SO4M = mol/liter atauM = m/Mr/liter, sehingga massa H2SO4 dalam satu liter adalahm = M x Mr = 0,12 x 98m = 11,76 gram per literMassa Larutan Asam Sulfat ρ = ml/volumeml = massa larutan asam sulfatρ = 1,8 g/mL atauρ = 1800 gram/literml = ρ x volumem1 = 1800 x 1m1 = 1800 gramPersentase H2SO4 = 11,76/1800 x 100%Persentase H2SO4 = 0,65 %Jadi, persentasi H2SO4 dalam larutan asam sulfat adalah 0,65 %5. Contoh Soal Perhitungan Persentase Asam Asestat Titrasi Natrium Hidroksida NaOHUntuk mengetahui persentase CH3COOH dalam larutan asam asetat maka dilakukan titrasi 20 mL larutan asam asetat dengan larutan NaOH. Titrasi asam asetat memerlukan 30 mL larutan NaOH 0,1 M. Massa jenis larutan asam asetat adalah 0,900 kg / Tentukan kemolaran asam asetatb. Berapa % kadar asam asetat tersebutMenghitung Konsentrasi CH3COOH Hasil Titrasi NaOHKonsentrasi CH3COOH dapat dinyatakan dengan rumus berikut na x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/na x VaMa = 1 x 0,1 x 30/1 x 20Ma = 0,15 MMenghitung Massa CH3COOH Dalam Larutan Asam AsetatMassa CH3COOH dapat ditentukan dengan rumus berikutm = M. Mrm = 0,15 x 60m = 9 gram dalam 1 literMenghitung Massa Larutan Asam AsetatMassa satu liter larutan asam asetat dapat dihitung dengan rumus berikutml = ρ x Vlml = 0,90 x 1m1 = 0,90 kgm1 = 900 gramMenghitung Persentasi Asam Asetat Dalam LarutanPersentase CH3COOH dihitung dengan rumus berikutPersentase CH3COOH = 9/900 x 100%Persentase CH3COOH = 1,0 %Jadi persentasi asam asetat dalam larutan adalah 1,0 %6. Contoh Soal Perhitungan Konentrasi Larutan HCl Dengan Titrasi Larutan Barium Hidrokida BaOH2Larutan Asam Klorida HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan barium hidroksida BaOH2 0,2 M. Berapa konsentrasi larutan HCl tersebut. Jika hasil titrasi ditunjukkan seperti pada table berikutContoh Soal Perhitungan Konentrasi Larutan HCl Dengan Titrasi Larutan Barium Hidrokida BaOH2Vb = 25 + 24 + 26/3Vb = 25 mlMb = 0,2 M Va = 20 mlMenghitung Konsentrasi Larutan Asam Klorida Melalui Titrasi Barium HidroksidaKosentrasi HCl dapat dihitung dengan persamaan berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 2 x 0,2 x 25/1 x 20Ma = 0,5 MJadi, konsentrasi HCl adalah 0,5 M7. Contoh Soal Menghitung Massa Asam Cuka Yang Terlarut Dengan TitrasiJika pada titrasi 50 mL larutan asam cuka membutuhkan 60 mL larutan KOH 0,1 M dengan indicator PP. Berapa gram asam cuka yang terlarut dalam 200 mL = 1Ma = — MVa = 50 mlnb = 1Mb = 0,1 MVb = 60 mlPersamaan Reaksi Titrasi Asam Cuka Dan KOHKOH aq + CH3COOH aq → CH3COOH aq + H2O l0,1 M MaRumus Menghitung Konsentrasi Asam Cuka Tittrasi KOHKonsentrasi asam cuka dapat dihitung dengan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 1 x 0,1 x 60/1 x 50Ma = 0,12 MRumus Menghitung Massa Asam Cuka Dalam LarutanMassa asam cuka dalam larutan dapat dinyatakan dengan rumus berikutM = mol/LM = m/Mr/1Lm = M. Mrm = 0,12 x 60m = 7,2 gram/Lmassa asam asetat dalam 200 ml adalahm = 7,2 x 200mL/1000mLm = 1,44 gramJadi, massa asam asetat dalam larutan adalah 1,44 gram8. Contoh Soal Perhitungan Kemolaran Larutan NaOH Pada Titik Akhir TitrasiLarutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH. Ternyata titik akhir titrasi tercapai ketika 40 mL larutan NaOH telah diteteskan ke dalam 20 mL larutan HCl. Tentukan kemolaran larutan NaOH yang = 1Ma = 0,1 MVa = 20 mlnb = 1Mb = — MVb = 40 mlPersamaan Reaksi Kimia Titrasi Larutan HCl Dengan Larutan NaOHReaksi titrasi antara HCl dengan NaOH dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi berikutHCL + NaOH → NaCl + H2OMenentukan Kemolaran Larutan NaOH Pada Titik Akhir TitrasiKemolaran larutan NaOH dapat dirumuskan dengan persamaan berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMb = na x Ma x Va/nb x VbMb = 1 x 0,1 x 20/1 x 40Mb = 0,05 MJadi, kemolaran NaOH adalah 0,05 M9. Contoh Soal Perhitungan Konsentrasi pH Asam Klorida Pada Titik Akhir TitrasiHasil percobaan titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,01 M ditunjukkan pada gambar berikutContoh Soal Perhitungan Konsentrasi pH Asam Klorida Pada Titik Akhir TitrasiJumlah larutan HCl yang dititrasi adalah 100 mL dan indicator yang digunakan adalah fenolftalien PP yang memiliki trayek pH 8 – 10. Tentukan konsentrasi larutan HCl dan pH larutan ketika terjadi pada titik akhir = 1Ma = —MVa = 100 mlnb = 1Mb = 0,01 MVb = 50 mL titik ekovalenRumus Menentukan Kemolaran HCl Pada Titik Ekivalen Titrasi NaOHKonsentrasi HCl pada titik ekivalen dapat ditentukuan dengan menggunakan rumus berikutna x Ma x Va = nb x Mb x Vb atauMa = nb x Mb x Vb/ na x VaMa = 1 x 0,01 x 50/1 x 100Ma = 0,005 MJadi, konsentrasi HCl adalah 0,005 MMenentukan Konsentrasi Ion Hidroksida Pada Titik Akhir TitrasiTitik akhir titrasi terjadi setelah titik ekivalen yaitu di atas pH 7. Artinya larutan bersifat basa yaitu ada kelehihan ion OH–. Sehingga yang dicari lebih dahulu adalah kelebihan ion OH– dan nilai titik akhir titrasi jumlah mol HCl dan NaOH adalahmol HCl = 100 x 0,005 = 0,5 mmolmol NaOH = 53 x 0,01 = 0,53 mmolKemolaran ion hidroksida pada titil akhir titrasi dapat dirumuskan dengan persamaan reaksi berikutHCL + NaOH → NaCl + H2O0,5mmol 0,53 mmolatau dalam bentuk ion ionnyaReaksi Ion HCl dan NaOH0,5 mmol H+ + 0,53 mmol OH– → 0,5 mmol H2OJumlah OH– yang bereaksi dengan H+ adalah 0,5 mmol sehingga ada kelebihan OH– dalam larutanKelebihan OH– dalam larutan = 0,53 – 0,5OH– = 0,03 mmolsehingga konsentrasi [OH–[ adalah[OH–] = 0,03/100+53[OH–] = 0,000196 MKeasaaman Larutan HCL Di Titik Akhir TitrasiKeasaman atau pH larutan HCl pada titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan rumus berikutpH = 14 – pOHpOH = -log 0,000196pOH = 3,707pH = 14 – pOHpH = 14 – 3,707pH = 10,29Jadi, pH larutan saat terjadi titik akhir titrasi adalah 10,29Daftar PustakaSunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Achmad, 1996, “K imia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, BandungChang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Ringkasan 1. Stoikiometri larutan melibatkan konsep mol dalam menentukan konsentrasi zat-zat di dalam asam dan basa merupakan reaksi penetralan ion H+ oleh OH–. Reaksi asam basa juga dinamakan reaksi asam basa adalah asam-asam lemah organic yang dapat berubah warna pada rentang pH pH pada saat indikator berubah warna dinamakan trayek pH asam basa adalah suatu teknik untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dengan cara setara atau titik stoikiometri adalah titik pada saat titrasi, asam dan basa tepat ternetralkan. Titik akhir titrasi dapat sama atau berbeda dengan titik setara.
Untuk versi android, silahkan download di 1. Perhatikan tabel periodik berikut! Letak unsur yang sesuai dengan nomor atom dan konfigurasi elektron yakni …. Unsur Nomor atom Konfigurasi elektron A. X 9 [He] 2s2 2p5 B. Y 10 [He] 2s2 2p6 C. L 13 [Ne] 3s2 3p1 D. Z 17 [Ne] 3s2 3p5 E. Q 20 [Ne] 3s2 3p6 Pembahasan cak bertanya nomor 1 Cara mudah lakukan menentukan nomor atom suatu atom merupakan menggunakan nomor atom gas mulia, merupakan 2 He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn Dengan acuan tabun mulia itu, bisa dihitung X = 18 + 2 = 20 Y = 10 – 3 = 7 L = 18 – 5 = 13 Z = 36 – 5 = 31 Q = 54 – 3 = 51 Nomor atom nan tepat merupakan L. Jawaban C 2. Perhatikan notasi unsur berikut! 3 X; 11Z; 19W Rangka nan menunjukkan ruji-ruji atom ketiga unsur tersebut adalah …. Pembahasan soal nomor 2 Memperalat nomor atom bikin menentukan letak periode dan golongan. 3 X = 1s2 2s1 gol. IA perian 2 11 Z = [10Ne] 3s1 gol. IA perian 3 19 W = [18Ar] 4s1 gol. Anda periode 4 Dalam satu golongan, pecah atas ke bawah, jari-jari unsur semakin besar. Ganggang partikel X Cl2aq + CO2g + H2Ozonl Pernyataan yang bermartabat tentang persamaan reaksi tersebut ialah …. A. 1 zarah CaCO3 tepat bereaksi dengan 2 atom HCl menghasilkan asap CO2 B. cak bagi menghasilkan 1 molekul CO2 diperlukan 1 atom CaCO3 dan 2 molekul HCl C. gas CO2 dapat dibuat dari perbandingan agregat CaCO3 dan HCl 12 D. gas CO2 dihasilkan berbunga 1 gram CaCO3 dan 2 gram HCl E. bagi menghasilkan 1 unsur CO2 diperlukan 1 molekul CaCO3 dan 1 molekul HCl Pembahasan pertanyaan nomor 8 Dalam persamaan reaksi proporsional, perbandingan koefisien sepadan dengan neraca mol zat atau jumlah unsur zat nan terbabit reaksi. Perbandingan koefisien = Perimbangan mol = Neraca jumlah molekul Pernyataan yang paling tepat adalah yang menyatakan skala semua mol maupun jumlah partikel zat yang terlibat dalam reaksi Jawaban B 9. Sebanyak 32 gram serbuk sulfur direaksikan dengan 32 gram gas oksigen internal ira tertutup menghasilkan gas sulfur dioksida menurut reaksi 2Ss + 2O2g –> 2SO2g Konglomerasi asap sulfur dioksida yang dihasilkan pada reaksi tersebut sebanyak …. Ar S = 32; O = 16 A. 30 gram B. 32 gram C. 34 gram D. 40 gram E. 64 gram Pembahasan cak bertanya nomor 9 Menentukan mol welirang dan mol oksigen mol S = gram/Ar = 32/32 = 1 mol mol O2 = gram/Mr = 32/32 = 1 mol Menuliskan stoikiometri reaksi 2Ss + 2O2g 2SO2g Mula 1 mol 1 mol – Reaksi 1 mol 1 mol 1 mol Sisa – – 1 mol Komposit SO2 = mol x Mr = 1 x 64 = 64 gram Jawaban E 10. Perhatikan data percobaan uji enceran berikut! No. Pengamatan lega Elektroda Bohlam 1 lain cak semau gelembung padam 2 sedikit ruap padam 3 sedikit gelembung ngeri 4 banyak gelembung redup 5 banyak ruap tunu Pasangan senyawa yang yaitu hancuran elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut ditunjukkan makanya cair nomor …. A. 1 dan 3 B. 2 dan 5 C. 4 dan 5 D. 5 dan 1 E. 5 dan 3 Pembahasan pertanyaan nomor 10 Uji sentral hantar listrik larutan yang benar ditunjukkan maka dari itu tabel berikut Keberagaman larutan Elektroda lampu Non elektrolit Tak terserah buih Padam Elektrolit lemah Rendah buih Padam/meleleh Elektrolit awet Banyak buih Menyala Senyawa nan menunjukkan larutan elektrolit abadi 5 Paduan yang menunjukkan non elektrolit 1 Jawaban D 11. Asam okslat H2C2Udara murni4 yaitu cemberut lenyai bivalen yang terionisasi menurut reaksi Larutan H2C2Udara murni4 0,1 M akan n kepunyaan pH sebesar …. Pembahasan soal nomor 11 Menghitung pemfokusan ion H+ dalam cemberut lemah dengan rumus Karena H2C2O4 ialah bersut gontai polivalen, sehingga memiliki tetapan ionisasi asam lembam Ka1 dan Ka 2. Tetapan ionisasi yang digunakan intern rumus hanya Ka1. Sehingga Jawaban A 12. Seorang peserta melakukan percobaan titrasi untuk menotal agregat CH3COOH yang terdapat dalam cuka pemanas, seperti susuk berikut Data percobaan hasil percobaan misal berikut Percobaan ke- Volume cuka mL Volume KOH mL 1 10 5,2 2 10 5,0 3 10 4,8 Konglomerat CH3COOH Mr = 60 yang terletak dalam 10 mL cuka dapur tersebut adalah …. A. gram B. gram C. gram D. gram E. gram Pembahasan soal nomor 12 Langkah mula-mula Menghitung volume rata-rata KOH yang bereaksi Langkah kedua Menotal molaritas cuka yang bereaksi dengan rumus titrasi senderut-basa Anju ketiga Menghitung massa cuka 13. Puas paralelisme reaksi yang belum setara berikut SO2g + O2g –> SO3g Perimbangan volume gas pereaksi dan hasil reaksi nan stoikiometris sesuai hukum Gay-Lussac adalah …. Piutang tabun mL SO2 O2 SO3 A. 50 20 50 B. 40 40 50 C. 30 20 40 D. 10 5 10 E. 25 10 50 Pembahasan soal nomor 13 Menurut hukum Gay Lussac Nisbah piutang = perbandingan koefisien Bakal memperoleh koefisien, reaksi tersebut harus disetarakan dulu 14. Larutan penyangga berperan dalam menjaga kestabilan pH n domestik enceran intrasel, ekstrasel dan berbagai sistem lainnya. Berikut adalah daftar spesi kimia nan dapat membentuk larutan penyangga 1 H2C2O4 2 H2PO4 – 3 H2CO3 4 CO3 2- 5 HPO4 2- Pasangan spesi kimia nan dapat membentuk larutan penyangga adalah …. A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 2 dan 5 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5 Pembahasan soal nomor 14 Hancuran penyangga terbentuk makanya asam lemah dan basa konjugasinya, atau asam lemau dan asam konjugasinya. Pasangan bersut-basa konjugasi terletak selisih 1 H+, yakni 2 H2PO4 – dan 5 HPO4 2- Jawaban C 15. Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam nan terhidrolisis sebagian. Terbit percobaan diperoleh data seperti dalam diagram berikut Perco- baan CH3COOH NaOH Tagihan mL Konsen-trasi M Volume mL Konsen-trasi M 1 50 0,1 50 0,1 2 50 0,2 50 0,2 3 100 0,4 100 0,4 Takdirnya diketahui Ka CH3COOH = 1 x 10-5 maka elus kenaikan pH fusi adalah …. A. 3, 2, 1 B. 3, 1, 2 C. 2, 3, 1 D. 1, 3, 2 E. 1, 2, 3 Pembahasan cak bertanya nomor 15 Stoikiometri reaksi percobaan 1 CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O Mula 5 mmol 5 mmol – – Reaksi 5 5 5 5 Sisa – – 5 mmol 5 Karena asam dan basa habis bereaksi, sistem ini yaitu hidrolisis garam, bersifat basa. Stoikiometri reaksi percobaan 2 CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O Mula 10 mmol 10 mmol – – Reaksi 10 10 10 10 Sisa – – 10 mmol 10 Karena asam dan basa adv amat bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, berperangai basa. Stoikiometri reaksi percobaan 3 CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2Udara murni Mula 40 mmol 40 mmol – – Reaksi 40 40 40 40 Sisa – – 40 mmol 40 Karena asam dan basa lalu bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, bersifat basa. Rumus hidrolisis garam tersebut ialah Dari reaksi di atas, [OH–] berbanding lurus dengan [CH3COO–]. pH semakin besar = [OH–] semakin samudra = [CH3COO–] semakin lautan. Jadi, langsung hitung [CH3COO–] pada tiap percobaan Konklusi urutan kenaikan pH yaitu 1, 2, 3 Jawaban E 16. Hancuran CaCl2 0,1 M sebanyak 50 mL ditambahkan n domestik 50 mL cair Na2CO3 0,1 M. Komposit endapan CaCO3 yang terjadi adalah …. Ar Ca = 40; C = 12; O = 16; Ksp CaCO3 = 1×10-10 A. 0,25 gram B. 0,50 gram C. 0,75 gram D. 1,00 gram E. 1,50 gram Pembahasan soal nomor 16 CaCl2aq + Na2CO3aq CaCO3s + 2NaClaq Mula 50 x 0,1 = 5 mmol 50 x 0,1 = 5 mmol – – Reaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 10 mmol Cerih – – 5 mmol 10 mmol Dengan Ksp CaCO3, maka kelarutan CaCO3 dapat dihitung Ksp CaCO3 = s2 Taksiran tersebut menunjukkan bahwa CaCO3 yang terlarut habis sedikit. Sehingga boleh dikatakan bahwa hampir semua CaCO3 nan dihasilkan akan terperenyuk, yaitu 5 mmol atau 0,005 mol. Komposit CaCO3 yang mengendap Mol x Mr = 0,005 x 100 = 0,5 gram. Jawaban B 17. Berikut ialah 3 merek campuran yang mengandung elemen oksigen 1 sulfur dioksida 2 dinitrogen pentaoksida 3 difosfor trioksida Bilangan oksidasi unsur welirang, nitrogen, dan fosfor pada senyawa tersebut berturut-timbrung adalah …. A. +5; +4; +3 B. +2; +5; +3 C. +3; +5, +3 D. +4; +5; +3 E. +2; +3; +5 Pembahasan soal nomor 17 1 welirang dioksida SO2 Biloks S + 2 x biloks O = 0 Biloks S + 2 x -2 = 0 Biloks S = +4 2 dinitrogen pentaoksida Kaki langit 2O5 2 x biloks Falak + 5 x biloks Udara murni = 0 2 x biloks Kaki langit + 5 x -2 = 0 2 x biloks N = +10 Biloks N = +5 3 difosfor trioksida P 2Ozon3 2 x biloks P + 3 x biloks O = 0 2 x biloks P + 3 x -2 = 0 2 x biloks P = +6 Biloks P = +3 Jadi, biloks S, N, dan P berjajaran adalah +4, +5+, dan +3 Jawaban D 18. Perhatikan senyawa – senyawa berikut! 1 BeH2 2 CH4 3 H2Udara murni 4 HF 5 H2S Campuran yang antar molekulnya sahaja terdapat gaya London merupakan …. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5 Pembahasan soal nomor 18 Campuran yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah senyawa yang bersifat nonpolar. Fusi nonpolar tidak mempunyai tampin elektron bebas sreg atom pusatnya dan rajah molekulnya simetri. Senyawa nan berwatak nonpolar 1 BeH2 = linear 2 CH4 = tetrahedral Jawaban A 19. Cairan tembagaII sulfat dielektrolisis menggunakan persebaran sejalan sebesar 9,65 A. Takdirnya diketahui Ar Cu = 63,5 dan 1 F = C, maka bikin mendapatkan endapan tembaga di katoda sebesar 12,7 gram, elektrolisis dilakukan selama …. A 965 detik B detik C detik D momen E detik Pembahasan soal nomor 19 Massa sedimen logam yang dihasilkan di katode dapat dihitung dengan rumus Jawaban E 20. Campuran 100 mL HCl 1 M dan 100 mL NaOH 1 M ternyata menghasilkan peningkatan suhu sebesar 6ozonC. Jika panas api jenis air = 4,2 oC-1, massa keberagaman cairan = 1 maka pertepatan termokimia yang paling tepat yaitu …. A. HClaq + NaOHaq –> NaClaq + H2Ol DH = +50,4 B. HClaq + NaOHaq –> NaClaq + H2Udara murnil DH = -50,4 C. HClaq + NaOHaq –> NaClaq + H2Ol DH = -504 D. HClaq + NaOHaq –> NaClaq + H2Ol DH = +5040 E. HClaq + NaOHaq –> NaClaq + H2Ol DH = -5040 Pembahasan soal nomor 20 Perhitungan pada percobaan kalorimetri adalah Dalam persamaan termokimia, koefisien reaksi menyatakan jumlah mol zat yang terlibat. Kerjakan mengarifi besaran mol yang terbabit reaksi, dapat dituliskan stoikiometri reaksinya HClaq + NaOHaq –> NaClaq + H2Ozonl Mula 1 x 0,1 = 0,1 mol 1 x 0,1 = 0,1 mol – – Reaksi 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol Sisa – – 0,1 mol 0,1 mol Bikin 1 mol H2O yang hasilkan, maka Jawaban B 21. Perhatikan rumus struktur senyawa zat arang berikut! Nama senyawa nan yakni isomer fungsi berpangkal senyawa tersebut yakni …. A. metoksi propana B. metil propanoat C. etil etanoat D. asam butanoat E. propil metanoat Pembahasan soal nomor 21 Termasuk homolog ester atau alkil alkanoat. Yang merupakan isomer kelebihan dari ester adalah senderut karboksilat atau asam alkanoat. Jawaban D 22. Diketahui HBrg –> ½ H2g + ½ Br2g DH= +36 H2g –> 2Hg DH= +434 Br2g –> 2Brg DH= +158 Energi perpautan H – Br privat molekul HBr yakni …. A. – 332 B. – 166 C. + 166 D. + 260 E. + 332 Pembahasan soal nomor 22 Energi ikatan H – Br bisa dihitung melalui reaksi pengutaraan HBr HBrg ½ H2g + ½ Br2g DH= +36 DHreaksi = Jumlah Esusunan kiri – Jumlah Eikatan kanan +36 = H – Br – {½ H – H + ½ Br – Br} +36 = H – Br – {½ x +434 + ½ x +158} +36 = H – Br – 217 + 79 H – Br = 36 + 217 + 79 H – Br = 332 Jawaban E 23. Perhatikan gambar percobaan antara logam Mg dengan senderut klorida Berdasarkan data percobaan tersebut yang adalah plastis adil, variabel terkontrol, dan plastis terhibur yaitu …. A. konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, lancar reaksi B. konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan ferum Mg C. luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl, lampias reaksi D. lancar reaksi, konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg E. lampias reaksi, luas satah logam Mg, pemusatan HCl Pembahasan soal nomor 23 ü Variabel netral yaitu plastis yang menyebabkan maupun mempengaruhi, adalah faktor-faktor nan diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti buat menentukan relasi antara fenomena nan diobservasi ataupun diamati. ü Variabel terkontrol ialah faktor-faktor nan diusakan lakukan dinetralisasi oleh pengkaji. ü Variabel terpaut adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya yuridiksi variabel netral, yaitu faktor nan muncul, alias tidak muncul. Jadi, intern percobaan ini ü Variabel bebas pemusatan HCl ü Variabel terkontrol asing parasan Mg dan massa logam Mg. ü Fleksibel terbujuk lancar reaksi Jawaban A 24. Pengamatan lampias reaksi NOg + Br2g –> NOBr2g disajikan privat tabel berikut Perco-baan [NO] M [Br2] M Laju Reaksi 1 0,1 0,1 2,4 2 0,1 0,2 4,8 3 0,2 0,2 9,6 Rumus persamaan laju reaksi nan bermoral adalah …. Pembahasan soal nomor 24 Untuk menentukan orde reaksi terhadap NO, dapat digunakan data di mana konsentrasi Br2 proporsional, ialah data 2 dan 3 Cak bagi menentukan orde reaksi terhadap Br2, dapat digunakan data di mana pemfokusan NO sama, yaitu data 1 dan 2 Rumus persamaan laju reaksi Jawaban D 25. Ion besiIII bereaksi dengan ion tiosianat SCN– membentuk ion tiosiano besiIII, [FeSCN]2+, nan berwarna merah talenta, sesuai persamaan reaksi berikut Jika sreg sistem kesetimbangan ditambahkan lartan NaHPO4 – yang dapat menghubungkan logamIII, maka kesetimbangan akan …. A. bergeser ke kiri, warna semakin pudar B. mengesot ke kanan, warna semakin awawarna C. mengesot ke kiri, warna semakin ahmar D. enggak beringsut, warna tetap ahmar E. enggak beringsut, warna semakin luntur Pembahasan pertanyaan nomor 25 Penambahan larutan NaHPO4 – menyebabkan konsentrasi Fe3+ berkurang, sehingga kesetimbangan geser ke kiri, dandan merah semakin pudar. Jawaban A 26. Tetapan kesetimbangan Kc suatu reaksi yakni sebagai berikut Persamaan reaksi kesetimbangan yang sesuai adalah …. Pembahasan pertanyaan nomor 26 Lakukan paralelisme tetapan kesetimbangan Reaksi kesetimbangan yang tepat merupakan Fase yang dimasukkan kerumahtanggaan pertepatan Kc merupakan aq dan g Sedangkan s dan l enggak dimasukkan dalam persamaan Kc. Jawaban B 27. Perhatikan struktur anasir monomer berikut! CH2 = CH – CH3 Polimer nan dihasilkan serta kegunaannya adalah …. Polimer Kegunaan A. Polibutadiena Ban kendaraan B. Polistirena Bilah platik C. Polietena Kantong plastik D. Polipropilena Pot plastik E sutra tiruan Lembar pancing Pembahasan soal nomor 27 Kegunaan penyiapan, tekstil misalnya tali dan ambal, arena plastik, onderdil otomotif, dll. Jawaban D 28. Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan privat usia sehari-hari 1 penyerapan air oleh akar susu tanaman; 2 penyisipan garam dalam pembuatan es bengot; 3 penambahan garam lakukan mencairkan salju; 4 penggunaan garam buat membunuh lintah; dan 5 menambahkan etilen glikol puas radiator mobil Penerapan tekanan osmotik terletak pada peristiwa nomor …. A. 1 dan 3 B. 1 dan 4 C. 2 dan 3 D. 2 dan 5 E. 4 dan 5 Pembahasan soal nomor 28 Berikut ini penjabaran rasam koligatif tiap peristiwa 1 penyerapan air maka itu akar tumbuhan; termasuk osmosis 2 interpolasi garam dalam pembuatan es perot; tertera penerjunan titik beku 3 penambahan garam bikin mencairkan salju; termasuk penurunan titik beku 4 pengusahaan garam kerjakan gorok pacet; termasuk tekanan osmotik 5 menambahkan etilen glikol pada radiator oto; terdaftar penurunan titik beku Yang termasuk tekanan osmotik merupakan 1 dan 4 Jawaban B 29. Perhatikan gambar berikut! Zat terlarut nan lain mudah menguap Pelarut Larutan yang mempunyai tekanan uap paling samudra ditunjukkan oleh susuk nomor …. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Pembahasan soal nomor 29 Impitan uap hancuran paling besar berarti penurunan tekanan uap paling kecil. Penurunan impitan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut, sesuai rumus Ancangan fraksi mol umpama berikut Larutan yang tekanan uapnya minimum besar, adalah penurunan impitan uapnya paling kecil, atau fraksi mol nya minimum kecil, ialah 2 Jawaban B 30. Reaksi yang terjadi pada lampu senter Leclanche adalah umpama berikut 2MnO2s + 2NH4 +aq + Zns –> Mn2Ozon3s + Zn2+aq + 2NH3aq + 2H2Ol Spesi kimia yang bertindak sebagai reduktor dan hasil reduksinya adalah …. A. MnO2s dan Mn2Udara murni3s B. NH4 +aq dan NH3aq C. Zns dan Mn2Udara murni3s D. NH4 +aq dan H2Udara murnil E. MnO2aq dan NH4 +aq Pembahasan soal nomor 30 Berikut reaksi redoks yang terjadi Potongan harga MnO2 Mn2O3 biloks Mn berubah terbit +4 menjadi +3 Oksidasi Zn Zn2+ biloks Zn berubah pecah 0 menjadi +2 Reduktor zat yang mengalami oksidasi, yaitu Zn Hasil reduksi Mn2O3 Jawaban C 31. Perhatikan afiliasi sel Volta berikut! Nomor gambar, notasi terungku, dan harga Eudara murni sel yang tepat adalah …. No. Notasi rumah tahanan Nilai Eo sengkeran A. 1 CuCu2+ Pb2+Pb Riil B. 2 NiNi2+ Zn2+Zn Kasatmata C. 3 CuCu2+ Zn2+Zn Negatif D. 4 NiNi2+ Cu2+Cu Negatif E. 5 PbPb2+ Cu2+Cu Faktual Pembahasan soal nomor 31 Pada jajar Volta, reaksi sinkron terjadi kalau logam yang congah kian di kanan mengalami potongan harga/ menangkap elektron bagaikan katode ataupun kutub positif. Deret Volta Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Ni Sn Pb H Cu Hg Ag Pt Au Reaksi nomor 3 3 CuCu2+ Zn2+Zn Negatif Karena Zn di kiri Cu, maka reaksi tidak serampak atau Eudara murni sel negatif Jawaban C 32. Berikut adalah eksperimen korosi besi paku yang dilapisi logam lain! Besi yang mengalami perkaratan paling kecil lambat merupakan …. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Pembahasan pertanyaan nomor 32 Suatu logam akan mudah mengalami korosi jika bersentukan dengan logam lain nan kurang reaktif dibanding logam itu. Dalam deret volta, logam yang rendah reaktif berada di sisi kanannya. Misalnya logam Fe, maka metal yang kurang paham dibanding Fe adalah Ni, Sn, Pb, Cu, Hg, Ag, Pt, Au. Sebaliknya, suatu logam akan selit belit mengalami korosi jika bersentuhan dengan besi lain yang kian reaksi maupun di sebelah kirinya dalam deret volta. Misalnya, metal Fe akan terik korosi jika bersentuhan dengan logam Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Jawaban B 33. Diketahui Eo Zn2+Zn = – 0,76 V Fe2+Fe = – 0,44 V Pb2+Pb = – 0,13 V Cu2+Cu = + 0,34 V Ag+Ag = + 0,80 V Diagram sel yang berlangsung sedarun adalah …. A. CuCu2+ Zn2+Zn B. AgAg+ Fe2+Fe C. AgAg+ Zn2+Zn D. PbPb2+ Cu2+Cu E. PbPb2+ Zn2+Zn Pembahasan soal nomor 33 Reaksi penjara berlantas serempak seandainya Eo sengkeran nya bernilai faktual ataupun besi yang mengalami reduksi plong deret volta bakir lebih di kanannya. Pada reaksi nan D PbPb2+ Cu2+Cu , Eo rumah pasung = Eozon Cu2+Cu – Eo Pb2+Pb = 0,34 – -0,13 = +0,47 volt Atau sepan tatap, logam Cu berada di kanan Pb dalam deret volta Jawaban D 34. Perhatikan gambar berikut! Paduan yang dihasilkan dari reaksi tersebut yaitu …. A. metil propanoat B. etil propanoat C. etil pentanoat D. propil pentanoat E. propil etanoat Pembasahan soal nomor 34 Alkohol bereaksi dengan bersut karboksilat dalam suasana senderut menghasilkan ester. CH3CH2CH2OH + CH3COOH propanol senderut asetat CH3COOCH2CH2CH3 + H2Udara murni propil etanoat Jawaban E 35. Perhatikan reaksi kimia berikut! Reaksi eliminasi terwalak pada persamaan reaksi nomor …. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Pembahasan soal nomor 35 Pada reaksi eliminasi, terjadi pelampiasan partikel kecil misalnya CO2 ataupun H2O. Terjadi perlintasan perpautan tunggal kontak jenuh menjadi koalisi rangkap kekeluargaan tak jenuh. Puas reaksi nomor 2 terjadi pekepasan partikel CH3OH dan terbentuk sangkut-paut tak jenuh Jawaban B 36. Perhatikan struktur senyawa berikut! Rumus struktur fusi orto-nitrotoluena dan para-kloroanilina berturut-turut terletak pada …. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 4 dan 5 E. 3 dan 5 Pembahasan soal nomor 36 v orto-nitrotoluena nomor 1 gugus —CH3 nomor 2 gugus —NO2 struktur v para-kloroanilina nomor 1 gugus —NH2 nomor 4 gugus —Cl struktur Jawaban A 37. Uji Molisch suatu senyawa memberikan warna merah-ungu pada bagian atasnya. Jika dilakukan uji Fehling tidak dihasilkan endapan biram bata. Senyawa tersebut tidak dapat dihidrolisis dan jika ditetesi iodin mengasihkan corak biru. Maka sintesis tersebut yakni …. A. amilum B. glukosa C. galaktosa D. sakarosa E. laktosa Pembahasan soal nomor 37 v Uji Molisch digunakan buat menunjukkan adanya karbohidrat. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan senderut dan lapisan spesimen. v Uji Fehling digunakan kerjakan menunjukkan adanya gugus pereduksi. Hasil uji positif ditunjukkan oleh galaktosa, glukosa, maltosa, dan arabinosa, sedangkan lakukan fruktosa tipe fruktosa, gula dan pati menunjukkan hasil negatif. v Fruktosa nan tidak dapat dihidrolisis tertera monosakarida. v Bertujuan bagi mengetahui adanya polisakarida. Polisakarida jenis amilum akan memberikan corak spektakuler. Desktrin akan menyerahkan warna abang berpangku tangan, sedangkan glikogen dan pati mengalami hidrolisis sebagian-sebagian akan memberikan dandan sirah coklat. Karbohidrat yg sesuai yaitu glukosa Jawaban B 38. Hasil uji bilang bahan rahim adalah sebagai berikut Bahan makanan Hasil pengujian Biuret Xantoproteat TimbelII asetat I Spektakuler mulai dewasa Kuning Coklat kehitaman II Ungu Jingga Coklat kehitaman III Ungu Kuning Tidak berubah IV Lazuardi Bukan berubah Tidak berubah V ungu jingga Coklat kehitaman Sasaran rahim berprotein yang mengandung cincin benzena dan unsur welirang yakni …. A. I dan II B. II dan IV C. II dan V D. III dan IV E. III dan V Pembahasana pertanyaan nomor 38 Mangsa makanan berprotein yang mengandung ring benzena dan unsur belerang menunjukkan v Hasil uji biuret aktual ungu v Hasil uji xantoproteat positif jingga v Hasil uji timbalII asetat positif coklat kehitaman. Bahan makanan yang sesuai II dan V Jawaban C 39. Unsur dan memiliki perbedaan sifat fisika dan ilmu pisah. Pernyataan nan tepat untuk kedua unsur tersebut yaitu …. A. titik leleh Mg > Al B. keelektronegatifan Mg > Al C. afinitas elektron Mg > Al D. rasam basa Mg < Al E. energi pengionan Mg < Al Pembahasan cak bertanya nomor 39 1s2 2s2 2p6 3s2 golongan IIA periode 3 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 Golongan IIIA tahun 3 Berikut ini resan keperiodikan atom internal satu periode Semakin ke kanan v atom periode 4, titik leleh semakin raksasa sampai Si lalu turun ekstrem v keelektronegatifan semakin besar v afinitas elektron semakin osean v rasam basa semakin teklok v energi pengionan semakin segara Pernyataan yang paling tepat yakni E. Energi pengionan Mg seorang siswa melakukan percobaan titrasi untuk menghitung massa ch3cooh